.com - Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar. Salah satu jenis cermin yang sudah tidak ajaib lagi dan banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari yaitu cermin datar. Cermin datar dimanfaatkan secara luas untuk aneka macam keperluan dan biasanya bekerjasama dengan penampilan menyerupai untuk berhias, untuk memastikan kerapian, untuk melihat gerakan contohnya pada penopangr tari, dan sebagainya. Cermin datar merupakan sebuah benda berupa beling atau medium transparan yang dilapisi dengan lapisan cat logam di salah satu bab permukaannya. Permukaan cermin datar sanggup memantulkan sinar yang jatuh padanya sehingga kita sanggup melihat bayangan dari suatu benda. Lalu, bagaimana bergotong-royong proses pembentukan bayangan pada cermin datar? Pada kesempatan ini, edutafsi akan memaparkan cara melukis pembentukan bayangan pada cermin datar serta mengenal sifat-sifat bayangan yang dihasilkannya.
Hukum pemantulan cahaya dicetuskan oleh Snellius. Hukum ini menjelaskan bagaimana kekerabatan antara sinar tiba dan sinar pantul. Selain itu, aturan pemantulan cahaya juga mengkaji bagaiman kekerabatan antara sudut tiba dan sudut pantul dalam suatu pemantulan cahaya.
Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh aturan pemantulan sebagai diberikut :
1). Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar
2). Besar sudut tiba sama dengan sudut pantul (i = r).
Garis normal yaitu garis yang tegak lurus dengan permukaan pemantul. Sudut tiba yaitu sudut yang dibuat oleh sinar tiba dan garis normal. Sedangkan sudut pantul yaitu sudut yang dibuat oleh sinar pantul dan garis normal.
Untuk melukiskan bayangan yang dihasilkan oleh sebuah cermin, maka kita sanggup memakai sinar-sinar penting yang berasal dari benda. Umumnya, sinar yang dipakai yaitu sinar yang dihasilkan oleh ujung-ujung benda. Selanjutnya, pembentukan bayangan dilukis menurut aturan pemantulan cahaya.
Saat melukis pembentukan bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar, maka kedua poin aturan pemantulan di atas harus diperhatikan. Dalam hal ini, kita juga harus jeli dalam membedakan mana sudut yang disebut sudut tiba dan mana sudut yang disebut sudut pantul. Karena meski sederhana, nyatanya banyak anak latih yang terkecoh di bab tersebut.
Secara garis besar, melukis pembentukan bayangan pada cermin datar sanggup dilakukan dengan beberapa langkah diberikut ini :
1). Dipilih sinar yang dihasilkan oleh ujung benda untuk memilih bayangan
2). Sinar yang jatuh dengan sudut tiba i dipantulkan dengan sudut pantul r (i = r)
3). Sinar yang jatuh tegak lurus cermin dipantulkan dalam arah berlawanan
4). Ditarik perpanjangan sinar-sinar pantul ke belakang cermin
5). Perpotongan perpanjangn sinar pantul inilah yang membentuk bayangan.
Kadab melukis sinar tiba dan sinar pantul, maka perhatikan bahwa sudut yang dibuat oleh sinar pantul dengan garis normal harus sama besar dengan sudut yang dibuat oleh sinar tiba dengan garis normal (sesuai dengan aturan pemantulan cahaya). Untuk jelasnya perhatikan gambar di bawah.
Dari gambar ilutrasi di atas, sanggup dilihat karakteristik bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar. Secara umum, sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar yaitu :
1). Jenis bayangan : maya (tidak sanggup ditangkap oleh layar)
2). Orientasi bayangan : tegak namun menghadap berlawanan arah dengan benda
3). Ukuran bayangan : sama besar dengan bendanya
4). Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin
5). Tinggi bayangan sama dengan tinggi benda.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai pembentukan bayangan dan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar. Jika pembahasan ini berkhasiat, bantu kami membagikannya kepada teman-teman anda melalui tombol share di bawah ini.
A. Hukum Pemantulan Cahaya
Hukum pemantulan cahaya bergotong-royong sudah dikenalkan ketika di dingklik menengah pertama. Di SMP, biasanya akan dilakukan sebuah percobaan pemantulan cahaya memakai cermin datar. Percobaan tersebut merupakan salah satu cara sederhana untuk melihat aturan pemantulan cahaya. Melalui percobaan tersebut, dibutuhkan anak latih sanggup melihat sifat pemantulan cahaya pada permukaan datar yang mengkilap menyerupai cermin.Hukum pemantulan cahaya dicetuskan oleh Snellius. Hukum ini menjelaskan bagaimana kekerabatan antara sinar tiba dan sinar pantul. Selain itu, aturan pemantulan cahaya juga mengkaji bagaiman kekerabatan antara sudut tiba dan sudut pantul dalam suatu pemantulan cahaya.
Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh aturan pemantulan sebagai diberikut :
1). Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar
2). Besar sudut tiba sama dengan sudut pantul (i = r).
Garis normal yaitu garis yang tegak lurus dengan permukaan pemantul. Sudut tiba yaitu sudut yang dibuat oleh sinar tiba dan garis normal. Sedangkan sudut pantul yaitu sudut yang dibuat oleh sinar pantul dan garis normal.
B. Melukis Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Datar
Pembentukan bayangan yang dihasilkan oleh sebuah cermin umumnya sanggup dilihat melalui suatu ilutrasi dengan cara melukis sinar tiba dan sinar pantul pada cermin tersebut. Pada ilustrasi tersebut, bayangan yang dihasilkan oleh cermin terbentuk oleh perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantul.Untuk melukiskan bayangan yang dihasilkan oleh sebuah cermin, maka kita sanggup memakai sinar-sinar penting yang berasal dari benda. Umumnya, sinar yang dipakai yaitu sinar yang dihasilkan oleh ujung-ujung benda. Selanjutnya, pembentukan bayangan dilukis menurut aturan pemantulan cahaya.
Saat melukis pembentukan bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar, maka kedua poin aturan pemantulan di atas harus diperhatikan. Dalam hal ini, kita juga harus jeli dalam membedakan mana sudut yang disebut sudut tiba dan mana sudut yang disebut sudut pantul. Karena meski sederhana, nyatanya banyak anak latih yang terkecoh di bab tersebut.
Secara garis besar, melukis pembentukan bayangan pada cermin datar sanggup dilakukan dengan beberapa langkah diberikut ini :
1). Dipilih sinar yang dihasilkan oleh ujung benda untuk memilih bayangan
2). Sinar yang jatuh dengan sudut tiba i dipantulkan dengan sudut pantul r (i = r)
3). Sinar yang jatuh tegak lurus cermin dipantulkan dalam arah berlawanan
4). Ditarik perpanjangan sinar-sinar pantul ke belakang cermin
5). Perpotongan perpanjangn sinar pantul inilah yang membentuk bayangan.
Kadab melukis sinar tiba dan sinar pantul, maka perhatikan bahwa sudut yang dibuat oleh sinar pantul dengan garis normal harus sama besar dengan sudut yang dibuat oleh sinar tiba dengan garis normal (sesuai dengan aturan pemantulan cahaya). Untuk jelasnya perhatikan gambar di bawah.
C. Sifat Bayangan yang Dihasilkan Cermin Datar
Selain untuk melihat proses pembentukan bayangan pada cermin melalui bukti geometri, melukis pembentukan bayangan biasanya juga dipakai untuk memilih sifat bayangan yang dihasilkan oleh sebuah cermin. Cermin datar kebetulan menghasilkan bayang dengan sifat yang seragam dimanapun benda diletakkan.Dari gambar ilutrasi di atas, sanggup dilihat karakteristik bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar. Secara umum, sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar yaitu :
1). Jenis bayangan : maya (tidak sanggup ditangkap oleh layar)
2). Orientasi bayangan : tegak namun menghadap berlawanan arah dengan benda
3). Ukuran bayangan : sama besar dengan bendanya
4). Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin
5). Tinggi bayangan sama dengan tinggi benda.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai pembentukan bayangan dan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar. Jika pembahasan ini berkhasiat, bantu kami membagikannya kepada teman-teman anda melalui tombol share di bawah ini.
Advertisement