.com - Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung dengan Hukum Pemantulan Snellius. Salah satu subtopik yang niscaya akan dibahas dalam pembahasan cermin lengkung yakni cara melukis pembentukan bayangan. Pada kesempatan sebelumnya, edutafsi telah menjelaskan bagaimana cara melukis pembentukan bayangan pada cermin cekung dengan memakai sinar-sinar istimewa cermin cekung. Lalu, dapatkah kita melukis pembentukan bayangan tanpa memakai sinar-sinar istimewa? Jawabannya yakni sanggup . Kita sanggup melukis pembentukan bayangan pada cermin cekung tanpa harus memakai sinar-sinar istimewa, yaitu dengan memanfaatkan aturan Snellius untuk pemantulan cahaya. Bagaimana caranya? Simak ulasan di bawah ini.
Tentu saja untuk menggambar sinar pantul yang dihasilkan oleh kedua sinar tiba yang dilukis, kita harus memperhatikan konsep pemantulan cahaya sesuai aturan Snellius. Yang perlu diingat, sudut tiba selalu sama besar dengan sudut pantulnya.
Akan tetapi, sebab cermin cekung berbentuk lengkung, maka penentuan garis normal pada cermin menjadi ludang keringh susah dibanding cermin datar. Pada cermin cekung, garis normal yakni garis yang menghubungkan titik pusat kelngkungan dengan titik jatuhnya sinar.
Dengan demikian, garis normal pada cermin cekung akan berubah-rubah tergantung pada titik jatuhnya sinar. Garis normal sanggup dilukis dengan cara menarik garis lurus dari pusat kelengkungan menuju titik jatuhnya sinar.
Sebagai pengingat, diberikut butir-butir aturan Snellius untuk pemantulan cahaya:
1). Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar
2). Besar sudut tiba sama dengan sudut pantul (i = r).
Pada pembahasan tersebut, menurut sifat pemantulan sinar-sinar istimewa, kalau benda diletakkan di depan cermin cekung di antara titik konsentrasi (F) dan titik kelengkungan (M), maka akan dihasilkan bayangan yang nyata, terbalik, dan diperbesar.
Nah, mengacu pada hasil tersebut, dengan memakai konsep pemantula cahaya tentu akan dihasilkan sifat bayangan yang sama kalau bendanya juga diletakkan di antara F dan M. Untuk itu, mari kita lihat cara melukis bayangan pada cermin cekung tanpa sinar istimewa.
#1 Menggambar Cermin dan Bagiannya
Langkah pertama tentu saja menggambar cermin cekung dan bagian-bagiannya. Bagian-bagian yang perlu digambar antaralain cermin cekung, sumbu utama, titik konsentrasi (F), dan titik pusat kelengkungan cermin (M).
#2 Menggambar Benda
Langkah selanjutnya yakni menggambar benda. Benda umumnya digambar sebagai anak panah atau bentuk umum lainnya dan diletakkan sesuai posisi yang diminta. Pada teladan ini, benda diletakkan di antara titik konsentrasi (F) dan pusat kelengkungan (M).
#3 Melukis Sinar Datang 1
Selanjutnya, kita sanggup melukis sinar tiba yang diambil dari ujung benda. Misal sinar tiba dilukis miring ke atas menyerupai gambar (1). Setelah sinar tiba dilukis, selanjutnya tarik garis putus-putus dari titik M ke titik jatuhnya sinar datang. Garis putus-putus inilah yang berperan sebagai garis normal.
Perhatikan pada gambar (1), besar sudut tiba yang dibuat oleh sinar tiba dan garis normal yakni i. Selanjutnya, lukis garis untuk sinar pantul dengan besar sudut pantul (r) sama dengan besar sudut datangnya. Ingat aturan pemantulan (i = r).
Ludang keringh kurang akan dihasilkan gambar menyerupai gambar (1) di atas. Perhatikan arah tanda panah yang menyatakan sinar tiba dan sinar pantul.
#4 Melukis Sinar Datang 2
Langkah selanjutnya yakni melukis sinar tiba lainnya. Kali ini sinar tiba dilukiskan miring ke bawah (perhatikan garis miring yang berwarna hijau gelap). Kemudian ditarik garis putus-putus dari titik jatuhnya sinar tiba menuju titik pusat kelengkungan (M).Garis tersebut berfungsi sebagai garis normal untuk sinar tiba yang kedua.
Selanjutnya, dengan tetap memperhatikan besar sudut datang, ditarik garis lurus sebagai sinar pantul dengan besar sudut pantul yang sama besar dengan sudut datangnya. Ingat aturan pemantulan (i = r). Garis sinar pantul akan menghasilkan perpotongan dengan garis sinar pantul yang pertama. Lihat gambar (2) di atas.
#5 Melukis Bayangan yang Terbentuk
Langkah terakhir yakni melukis bayanganya. Titik perpotongan dua sinar pantul yang dihasilkan menjadi titik posisi bayangan. Gambarkan anak panah dalam arah terbalik dan dengan ukuran yang ludang keringh besar dibanding ukuran bendanya.
Dari gambar di atas, sanggup dilihat bahwa bayangan yang terbentuk berada di depan cermin sehingga sifatnya nyata. Selain nyata, bayangan juga bersifat terbalik dan diperbesar. Dengan demikian, hasil yang diperoleh sama dengan cara melukis bayangan memakai sinar istimewa.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai cara melukis pembentukan bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung tanpa memakai sinar-sinar istimewa. Jika materi mencar ilmu yang anda baca berkhasiat, bantu kami membagikannya kepada teman-teman anda melalui tombol share di bawah ini. Terimakasih.
A. Hukum Pemantulan Cahaya
Pada dasarnya, melukis bayangan dengan memanfaatkan aturan pemantulan cahaya sama konsepnya dengan melukis bayangan memakai sinar istimewa. Hanya saja pada cara ini, kita memakai sebarang sinar tiba (sinar datangnya bukan sinar istimewa). Dengan memakai dua berkas sinar tiba yang sebarang, maka kita sanggup memilih perpotongan sinar pantulnya.Tentu saja untuk menggambar sinar pantul yang dihasilkan oleh kedua sinar tiba yang dilukis, kita harus memperhatikan konsep pemantulan cahaya sesuai aturan Snellius. Yang perlu diingat, sudut tiba selalu sama besar dengan sudut pantulnya.
Akan tetapi, sebab cermin cekung berbentuk lengkung, maka penentuan garis normal pada cermin menjadi ludang keringh susah dibanding cermin datar. Pada cermin cekung, garis normal yakni garis yang menghubungkan titik pusat kelngkungan dengan titik jatuhnya sinar.
Dengan demikian, garis normal pada cermin cekung akan berubah-rubah tergantung pada titik jatuhnya sinar. Garis normal sanggup dilukis dengan cara menarik garis lurus dari pusat kelengkungan menuju titik jatuhnya sinar.
Sebagai pengingat, diberikut butir-butir aturan Snellius untuk pemantulan cahaya:
1). Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar
2). Besar sudut tiba sama dengan sudut pantul (i = r).
B. Melukis Bayangan Tanpa Sinar Istimewa
Pada pembahasan sebelumnya, yaitu cara melukis bayangan pada cermin cekung memakai sinar istimewa, didiberikan sebuah teladan pembentukan bayangan dari suatu benda yang diletakkan di antara titik konsentrasi dan titik kelengkungan cermin cekung.Pada pembahasan tersebut, menurut sifat pemantulan sinar-sinar istimewa, kalau benda diletakkan di depan cermin cekung di antara titik konsentrasi (F) dan titik kelengkungan (M), maka akan dihasilkan bayangan yang nyata, terbalik, dan diperbesar.
Nah, mengacu pada hasil tersebut, dengan memakai konsep pemantula cahaya tentu akan dihasilkan sifat bayangan yang sama kalau bendanya juga diletakkan di antara F dan M. Untuk itu, mari kita lihat cara melukis bayangan pada cermin cekung tanpa sinar istimewa.
#1 Menggambar Cermin dan Bagiannya
Langkah pertama tentu saja menggambar cermin cekung dan bagian-bagiannya. Bagian-bagian yang perlu digambar antaralain cermin cekung, sumbu utama, titik konsentrasi (F), dan titik pusat kelengkungan cermin (M).
#2 Menggambar Benda
Langkah selanjutnya yakni menggambar benda. Benda umumnya digambar sebagai anak panah atau bentuk umum lainnya dan diletakkan sesuai posisi yang diminta. Pada teladan ini, benda diletakkan di antara titik konsentrasi (F) dan pusat kelengkungan (M).
#3 Melukis Sinar Datang 1
Selanjutnya, kita sanggup melukis sinar tiba yang diambil dari ujung benda. Misal sinar tiba dilukis miring ke atas menyerupai gambar (1). Setelah sinar tiba dilukis, selanjutnya tarik garis putus-putus dari titik M ke titik jatuhnya sinar datang. Garis putus-putus inilah yang berperan sebagai garis normal.
Perhatikan pada gambar (1), besar sudut tiba yang dibuat oleh sinar tiba dan garis normal yakni i. Selanjutnya, lukis garis untuk sinar pantul dengan besar sudut pantul (r) sama dengan besar sudut datangnya. Ingat aturan pemantulan (i = r).
Ludang keringh kurang akan dihasilkan gambar menyerupai gambar (1) di atas. Perhatikan arah tanda panah yang menyatakan sinar tiba dan sinar pantul.
#4 Melukis Sinar Datang 2
Langkah selanjutnya yakni melukis sinar tiba lainnya. Kali ini sinar tiba dilukiskan miring ke bawah (perhatikan garis miring yang berwarna hijau gelap). Kemudian ditarik garis putus-putus dari titik jatuhnya sinar tiba menuju titik pusat kelengkungan (M).Garis tersebut berfungsi sebagai garis normal untuk sinar tiba yang kedua.
Selanjutnya, dengan tetap memperhatikan besar sudut datang, ditarik garis lurus sebagai sinar pantul dengan besar sudut pantul yang sama besar dengan sudut datangnya. Ingat aturan pemantulan (i = r). Garis sinar pantul akan menghasilkan perpotongan dengan garis sinar pantul yang pertama. Lihat gambar (2) di atas.
#5 Melukis Bayangan yang Terbentuk
Langkah terakhir yakni melukis bayanganya. Titik perpotongan dua sinar pantul yang dihasilkan menjadi titik posisi bayangan. Gambarkan anak panah dalam arah terbalik dan dengan ukuran yang ludang keringh besar dibanding ukuran bendanya.
Dari gambar di atas, sanggup dilihat bahwa bayangan yang terbentuk berada di depan cermin sehingga sifatnya nyata. Selain nyata, bayangan juga bersifat terbalik dan diperbesar. Dengan demikian, hasil yang diperoleh sama dengan cara melukis bayangan memakai sinar istimewa.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai cara melukis pembentukan bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung tanpa memakai sinar-sinar istimewa. Jika materi mencar ilmu yang anda baca berkhasiat, bantu kami membagikannya kepada teman-teman anda melalui tombol share di bawah ini. Terimakasih.
Advertisement